Cincin

Ini cincin yang selalu aku kenakan di jari manis menjadi tragedi disaat saat yang tak terduga. Ceritanya saat aku pernah melamar kerja, saat aku sesi wawancara aku ditanya dengan hal yang berbau dunia kerja malah sedikit melenceng. Ada pertanyaan yang sama sekali malah gak nyambung,  Alisku sempat bertaut menandakan loh kok hmmm.. tapi saat itu aku menjadi tamu gak mungkin aku penuh curiga, gak sopan. Pertanyaan yang nurutku ditekan bolak balik itu bukan tentang kerjaan malah dia bertanya seandainya kamu kami terima, apa kamu yakin kamu gak menikah selama kamu kami kontrak? Tapi itulah intinya aku pun lupa dia bilang yang lebih detailnya. Aku pun menjawab, yakin pak. Ditanya kamu yakin? Yakin pak. Saya yakin wong aku aja gak punya pacar. Gimana mau nikah batinku pahit. Yakin? Opo toh pak kok nanya nikah nikah.. tapi instingku mengatakan sesuatu, dia melihat sesuatu dari aku. Olala dia melihat cincin yang aku kenakan saat interview. Aku memang gak pernah lepas dari cincin pemberian mamaku. Yang dilihat sekilas seperti cincin tunangan atau menikah. Dia bertanya menikah tadi fokus ke cincin. Walah pak pak kok hahahah ya ampuuun...sampai akhir wawancara beliau pun masih melihat cincin saya. Hahahaha...

Komentar

Postingan Populer