Sedih?
Setiap orang pernah sedih. Semua orang yang hidup di dunia ini pernah merasakan sedih sekalipun cuma sekali dalam hidupnya. Tak ada yang gak pernah sedih. Sedih bisa karena kita kehilangan seseorang atau kita di sakiti, atau kita kehilangan benda. Ada seseorang kehilangan seseorang. Pacar lebih tepatnya. Pacarnya lebih memilih meninggalkannya dan pergi dengan pacar yang baru. Hatinya sedih. Hidupnya merana. Sampai sampai dia merasa dunia ini seperti runtuh, gak punya tujuan hidup, sulit senyum pokoknya yang sedih sedihlah. Walau nurutku lebay reaksinya tapi itulah yang ada di benak dia kalau kehilangan seseorang. Seperti mau mengharapkan dunia berputar. Lah ora iso toh Ndhuk..belum waktunya. Hehe. Kalau mau boleh jujur, aku pernah sedih, kehilangan seseorang, tapi aku bangkit. Aku juga beberapa kali kehilangan seseorang, tapi aku gak segitunya. Belum tentu orang yang aku sedihkan ingat padaku, atau jangan jangan dia bahagia udah buat hidupku sempat berantakan? Who knows..
Kita harus bangkit dari rasa sedih. Putusnya udah mau enam bulan kok, kok masih sedih terus, luntang lantung kayak gak punya rumah. Padahal dia beruntung, punya keluarga yang sayang sama dia, punya rumah yang layak dia tinggali. Sayang, mata dia gelap karena patah hati. Asal dia tau, cinta gak sesempit itu. Tapi dia gak menyadarinya. Dia harus bersyukur, tidur dengan nyaman gak perlu di jalan. Yaya...seperti yang ku katakan mata dia lagi gelap karena patah hati. Ocehannya pada pagi hari membuat sakit kepala. Aku gak membenarkan kata katanya. Aku jawab seadanya aja. Sepertinya dia kapok curhat sama aku. Karena aku gak mau membenarkan kata katanya. Ya iyalah, masak aku membenarkan kata kata dia ngelantur gitu. Kalau dia gak terima dengan kata kataku ya sudah. Heheh. Hidup ini keras sayang. Kamu gak bisa nangis setiap hari. Kamu harus tau, hidup ini perjuangan. Perjuangan supaya bertahan hidup. Bukan cuma menangis nangis gitu. Gak sayang banget sama hidupnya. Buang masa muda dia dengan hal yang gak penting. Norak ah..
Aku jadi iba dengan keluarganya, pasti keluarganya jauh lebih sedih karena melihat dia luntang lantung gak tentu arah. Membayar mata mata untuk mengetahui kegiatan si mantan, padahal maaaf banget keluarganya bukan orang yang mampu banget yang punya uang berlebih. Sayang banget uangnya sia sia. Keluarganya juga sedih anak gadisnya sering menangis kalau duduk sendiri. Aku cuma geleng kepala. Udah gak bener ini. Andai aja dia intropeksi diri, dia pasti dapat nemukan orang yang lebih baik lagi. Yang bisa jaga hatinya. Bukan buat dia patah hati. Laki laki di dunia ini gak cuma dia aja.
Well, bukan aku sentimen, tapi nurutku terlalu berlebihanlah jika kita patah hati sampai segitunya. Aku kalau sedih, lebih ke mendengarkan musik, jalan jalan dengan sahabat kece aku, membaca buku, hal hal yang postif aku lakukan. Sedih boleh, Itu manusiawi tapi jangan berlebihan. Berlebihan kalau kita meratapi, dan sampai menyalahkan takdir kalau kita kehilangan seseorang. Karena Allah punya skenario yang jauh lebih indah dari yang kita duga. Kita di jauhkan dari orang orang yang kurang baik buat kita, dan di gantikan orang yang lebih baik buat kita. Itulah hidup ada pertemuan, ada perpisahan. Hukum alam.
Komentar
Posting Komentar