10 tahun yang lalu
Entah kenapa aku suka blog di saat baterai hampiiiir aja mau habis. Padahal tadi pas penuh..rrrr...gak minat ngeblog. Udah 7 tahun yang lalu aku tamat SMP, banyak yang berubah. Teman teman pada menikah dan memiliki anak. Ada yang anaknya dua, ada yang baru menikah, ada yang baru punya anak. Banyaklah. Tadi ada teman SMP aku menelepon, kami bicara banyak hal dari yang ringan sampai membahas agak agak nostalgia. Jaman jaman suram dulu. Jaman jaman umur masih belasan. Duh malu ah, bilang umurnya sekarang berapa. Sampai akhirnya jurus andalan keluar. Aku sebenarnya bakalan tau dapat jurus andalan, tapi gak sesering ini. Terlalu mainstream. Padahal kalau mereka mau membuatku bahagia, cukup sederhana. Jangan tanya kapan nikah sama mana pacarku. Agak agak sensi aku kalau di tanya soal itu. Oh ya, sama satu lagi jangan tanya eh masih sama si itu ya? Ya saya kan gak pacaran sama dia. Tolong skip aja. Jangan di tanya. Senewen saia.
"Nurul kapan.."Sambil mengasuh anaknya yang agak rewel." Maklumlah sebagai ibu baru terkadang dia kebingungan kalau anaknya rewel..
"Apanya kapan.."Aku jadi garuk garuk kepala.."
"Kapan kawin?"Kata temanku lagi..."
"Hmmm...itu lagi.. setelah ijab kabul..."
"Semua orang tau kaleee...maksudku tahunnya kapan?"Sikawan gak sabar nanyanya..."
"Kalau dapat jodoh, dan paling penting aku udah siap jadi istri orang.."
"Aih..kaulah.."
Dia menceritakan tentang anaknya yang dekat dengan ayahnya. Kami membahas bahwa temanku yang menikah tahun lalu, udah punya anak dan anaknya perempuan. Gak terasa ya..7 tahun bedanya luar biasa. 7 tahun yang lalu, kami berpisah sepertinya baru kemarin kami berpisah. Jadi ingat 10 tahun yang lalu kami berkenalan, malu malu di depan kelas. Pada jaim. Tapi waktu akan membuktikan siapa kami sebenarnya. Terbukalah topeng kami satu persatu, menampakkan sifat kami yang asli. Ada yang usil, ada yang bobok dikelas pas mata pelajaran, ada yang ngunyah saat mata pelajaran. Kami selama tiga tahun berturut turut satu kelas. 6 hari dalam seminggu kami habiskan bersama selama 3 tahun. 7 jam dalam 24 jam sehari kami habiskan dikelas, belajar, bermain, olahraga sampai bertengkar. Masa masa indah yang gak akan kami lupakan. Masa yang paling membahagiakan adalah ketika Guru gak mengajar. Duuuh bisingnya mengalahkan pasar. Bisssiiing. Sampai kelas sebelah sering komplain kalau kami gak ada Guru masuk. Pasti Guru yang masuk ke kelas kami selalu istigfar melihat kelakuan kami. Paraaah...bandelnya. Dihukum gak kapok malah gembira, hadeeeh...
Ada yang cinlok, ada yang pacaran sama adik kelas, kelas sebelah, ada yang malu malu mengakui kalau pacaran. Ada juga yang pacaran sama kakak kelas. Duuuuh...bener bener indaaah banget. Benar benar masa masa yang indah. Virus merah jambu yang mengganggu pikiranku. Pipiku pun jadi merah merona. Yes im in love. Entah udah tau busuk busuknya teman teman sekelasku, aku lebih nyaman menjadikan mereka sebagai teman sekelas bukan pacar yang kebanyakan dilakukan oleh teman temanku. Ada yang menembak aku melalui tangannya. Ditangannya ada bertulisan i love u hahahaha. Dia sering mengikuti kemana pun aku pergi. Aku pertamanya gak ngeh kalau itu beneran, aku pikir bercanda sampai akhirnya aku melihat dari matanya serius, dan yaaaaa aku harus mengatakan tidak. Dia memilih untuk berhenti mengikutiku, membuang muka saat aku di dekat dia. Aku sedih bukan aku menginginkan dia lagi. Bukan itu. Yang paling aku sedih aku gak bisa lagi melihat dia melihat tingkah dia yang konyol, melihat dia bercanda yang benar benar buat sakit perut. Sayang, senyummu, tingkahmu dan usilmu kini gak pernah ku rasakan lagi semenjak hari itu. Maafkan aku teman. Mungkin ku gak mengerti maksud hatimu. Aku tau hatimu terluka. Maafkan aku..
Komentar
Posting Komentar