Dongeng: keluarga
Ada sebuah keluarga yang kaya raya, hidupnya sangat berkecukupan. Selalu dengan kemewahan. Keluarga ini terdiri dari ayah yang pengusaha sukses, sang ibu yang sosialita, anak tertua yang beranjak dewasa dan sang adik mulai remaja. Keluarga ini aman damai dan tentram..hingga suatu hari..sang adik suka bergaul kesana kemari, suka hura hura dan suka bepergian dengan teman temannya hingga ia tak sadar telah menghabiskan seluruh uang jajan dari sang ayah yang jumlahnya cukup banyak, tak kehilangan akal sang adik meminjam uang kepada teman temannya untuk berfoya foya, bukan hanya sekali tapi hingga berkali kali sampai akhirnya hutang sang adik menumpuk tanpa diketahui sang ayah. Tiba saatnya seseorang mendatangi rumah mereka dan betapa terkejutnya mereka sang adik yang begitu dicintai telah memiliki hutang yang sangat fantastis dalam waktu yang singkat. Akhirnya sang ibu dengan terpaksa melunasi hutang tersebut tanpa sepengetahuan sang ayah tapi ternyata hutang yang sudah dilunasi dengan perhiasan sang ibu tersebut sangat tidak mencukupi, akhirnya sang ibu berterus terang kepada sang ayah bahwa sang adik terjerat hutang yang banyak dan sang ibu bercerita bahwa perhiasannya telah dijual demi melunasi hutang sang adik, sang ayah murka hingga tak sadar sang ayah memarahi sang ibu dan menyebabkan mereka bertengkar hebat hari itu. Sang ibu bercerita ke sang kakak tentang sang adik hingga pertengkaran itu terjadi, sang kakak marah dan akan memarahi adiknya jika bertemu nanti.
Masalah tidak berhenti sampai disitu, sang adik rupanya ketakutan dan melepaskan semua beban ke keluarga dan pergi melarikan diri, dia merantau entah kemana. Masalah makin meruncing setiap hari ada saja orang yang menagih hutang, sampai keluarga itu kesulitan untuk membayar hutang yang mencekik itu. Sampai mereka nyaris menyerah dan tidak sanggup membayar hutang. Keluarga ini sudah pusing tentang uang ditambah sang adik pergi entah kemana, membuat keluarga ini kalut. Uang makin menipis dan penagih hutang tak henti hingga mereka tidak berani membukakan pintu karena tidak sanggup lagi. Sang ibu makin sedih dan berniat menjual setapak tanah yang sebenarnya akan dijadikan warisan kelak untuk sang kakak dan sang adik. Entah pembelinya baik hati akhirnya tanah itu menutupi hutang sang adik walau belum sepenuhnya lunas, tapi jauh berkurang. Sang adik pun kembali kerumah..
Ini hanya dongeng..intinya dalah kita harus pandai pandai mengelola uang jangan sampai uang mengelola kita..jangan sampai kita menjadi sang adik yang menghamburkannya untuk foya foya hingga terjerat hutang..
Selamat siang dan makasiiih udah baca...:-)
bagus donggengnya
BalasHapusIa kak..aku beralih profesi menjadi pendongeng
Hapus