Untuk kita renungkan

Bukan sekedar kata kata yang di ketik di layar putih, bukan sekedar apa yang ada di benak saat mengetiknya. Tetapi, bagaimana bisa merangkai kata menjadi indah dan menginspirasi banyak orang.

Hari ini aku berjumpa dengan kakek pemulung yang sangat renta. Saking rentanya, dia membawa barang hasil pekerjaannya dengan susah payah. Setelah membawa beberapa meter, dia pun berhenti. Melepas penat dan kemudian berjalan lagi. Aku yang udah gak memiliki kakek, membayangkan seandainya kakek itu kakek aku, duh gak kebayang rasanya. Aku udah beberapa kali melihatnya, aku beri botol bekas dan dia selalu mengucapkan semoga panjang umur, sehat selalu dan murah rejeki. Ucapan yang tulus yang mampu mengetuk hati siapa yang mendengarnya. Aku pun meng-aminkan doa kakek itu.

Dia gak meminta minta, dia mau berusaha. Di usia yang seharusnya dia sudah nyaman, di masa tuanya dia seharusnya beristirahat, tetapi dia masih berjuang untuk bertahan hidup. Terkadang miris melihat yang masih muda meminta minta belas kasihan orang lain padahal kalau mau berusaha, dia masih bisa kerja. Tapi itulah, dia lebih nyaman menadahkan tangan, mengharapkan belas kasihan orang lain.

Lagi lagi kita di ingatkan untuk bersyukur. Jangan lihat keatas nanti lehernya pegal, lihatlah ke bawah. Masih banyak orang yang lebih tidak beruntung dari kita. Kita lebih  beruntung dari mereka.

Komentar

Postingan Populer