Dia sahabatku
Aku tadi baca, di salah satu instagram yang aku follow, level tertinggi persahabatan adalah ketika orang lain menganggap sahabatmu gila, tapi kita tetap nyaman nyaman aja. Kayaknya bener, aku juga mengalami hal begitu. Pernah salah satu teman aku, berkata aku gak mau berteman lagi sama dia. Gila dia katanya. Padahal selama ini aku nyaman nyaman aja, malah sering aku usilin, memang pendapat orang beda beda tapi aku gak butuh yang cantik, yang modis tapi hanya modus. Nambah nambahin masalah sama pikiran aja. Huh, aku gak penting kayak gitu. Bagi aku hatinya baik, gal neko neko udah lebih dari cukup. Mau gimanapun dia, selama dia membuatku nyaman aku gak protes. Walau ada yang bilang sombonglah, belagulah yang inilah. Dia sahabatku. Yang jauh lebih mengenal dia aku, bukan mereka. Sebel, gak kenal gak tau apa apa komen yang gak gak. Rrrrr...emosi saya....
Ada yang bertanya, kenapa temanku cuma dia? Aku berteman dengan siapa aja sebenarnya. Tapi, aku melindungi sahabatku. Aku akan memblacklist dia dari temanku. Kenapa? Kebayang kan kita berteman sama dia, nanti yang ada kita yang di omongin dari belakang. Biar pun kata orang berlebihan, aku gak suka ada orang terang terangan menghina sahabatku, apa mereka gak punya perasaan? Kalau sahabat mereka di gituin? Terima? Yakin gak ngamuk? Rrrr...makin bete aku...
Pernah sih saking aku noraknya, ada gosip yang kurang mengenakkan buat kami berdua. Suka sesama jenis, astagaaaa..begitu hinanya kami dimata mereka. Masalahnya yang mengatakan mereka mereka yang memiliki pendidikan dan sangaat disegani. Kemanalah terbangnya ilmu ilmu mereka. Tapi aku anggap angin lalu, biar aja. Mudah mudahan allah ampuni dosa mereka. Amin...
hahahah aku gak tau begitu banyak komen tentang aku.
BalasHapuspadahal aku anaknya termaksuk pendiam kayanya :P
Ia banyak komen tapi aku masa bodoh
BalasHapus