Tentang Meong
Ada tingkah kucingku yang dari dulu bikin aku geli. Dia selalu ada disamping aku saat aku makan, pasti mikir dia akan nyuri ikan. Salah, dia gak ada niat buat nyuri. Dia setia menungguku makan. Kadang dia menjilat badannya, kadang dia tiduran. Kadang dia melihatku yang sibuk mengunyah, kadang gak sampai hati aku kasih dia ikan. Baru mau makan, kadang ikannya pun dia liatin aja. Emang dia mau liatin aku makan.
Jangankan makan, dia setia kalau nunggu aku masak. Dia cari posisi aman buat nemani tapi gak terlalu jauh. Gitu pun kayak mencuci, ngepel lantai sampai membaca. Dia gak jauh. Aku membiasakan kalau buang air itu pada tempatnya. Jadi aku tau kalau dia mau buang air.
Banyak yang bertanya kenapa dia dekat padaku? Karena akulah orang yang selaludia jumpai. Pada saat dia pergi beberapa hari yang lalu, dan gak pulang, aku panik. Beberapa hari yang lalu, aku pulang kampung, eh dia pulang kerumah. Jadi dia di kasih makan sama bang Arif selama aku gak ada, dikasih minum juga. Makanya, dia lebih manja sama bang Arif. Bang Arif juga bilang dia nyariin aku selama aku di kampung. Pas dikampung, kangen juga, sampai kebawa mimpi. Pas dengar suara aku, dia langsung datang, sayang di usir sebentar, papa datang. Peraturan tetap berlaku, dia gak boleh masuk. Gak papa nanti bakalan jumpa. Pas udah jumpa, ya papa udah pulang. Dia lebih kurus, dan sedikit luka. Aku bahagia banget dia pulang lagi. Akhirnyaa dia pulang.
Kemarin dia melahirkan tiga anak lucu, sayang satu ada yang mati. Tinggal dua, warnanya mirip banget sama warna dia. Dia lagi menyusui anaknya. Aku taruh ditempat yang aman dan nyaman. Beberapa jam setelah melahirkan, aku kasih makan, jadi gak perlu turun dari tempatnya. Aku juga yang menyediakan minum supaya dia gak kehausan. Ternyata haus dia. Hehe.. cuma hari itu dai gak menemaniku makan, tapi besoknya ritual dulu kalau aku makan dia disampingku? Tetap berjalan. Gak ada yang berubah. Tetap jadi Meong yang manja.
Komentar
Posting Komentar