Keberhasilanku = Gak 100% keringatku

Bukan mau ngejudge bagi orang yang merasa dirinya 100% ngeluarkan keringat, gak sama sekali berniat menyinggung atau pun mengungkit jasa jasa yang telah di berikan kepada siapa pun. Tulisan ini murni menceritakan apa yang aku alami sendiri. Jadi please jangan terlalu emosional. Abaikan jika merasa mengganggu.

Aku merasa bahwa apa yang aku dapat itu gak murni 100% dari usahaku. Kenapa? Sedikit banyak ada orang di belakang aku memberikan entah itu sedikit pertolongan, sedikit semangat bahkan sedikit bantuan tenaga. Contoh paling simpel, aku mau buat kue. Ada orang lain yang misalnya, seperti menggunting ujung plastik tepung, atau membantu mencampurkan adonan, memecahkan telur dan memisahkan telur antara putih telur dan kuning telur. Atau aku bertanya supaya kuenya gak cuma cantik tapi enak di makan.

Dari cerita di atas, jelas 100% itu bukan keringatku. Ada orang lain yang turut serta. Ada orang yang membantu kita, sampai apa yang kita harapkan itu menjadi kenyataan. Adonan yang belum jadi apa apa, kini menjadi kue yang lezat menarik untuk di makan. Bukti nyata bahwa manusia adalah makhluk sosial saling tolong menolong. Rasa berterima kasih karena pernah di tolong orang lain, membuat kita tau rasanya butuh pertolongan dan di tolong. Saat orang lain membutuhkan pertolongan kita dengan senang hati membantunya karena kita tau bagaimana rasanya butuh pertolongan dan rasanya dapat pertolongan itu.

Menghargai pertolongan orang lain itu gak sulit, cukup ucapkan terima kasih dan bila suatu saat orang yang membantumu dalam kesulitan, bantulah..ingat jika dia tidak membantumu, belum tentu ada hari ini. Bantulah orang lain, karena tak ada yang tau, kapan kita butuh bantuan orang.

Semoga budaya menghargai sedikit pertolongan dari orang lain masih ada di dalam diri kita. Sehingga saat kita di atas nanti, kita ingat bahwa orang ini juga yang menjadi tangga ketika kita menuju tangga sukses. Semoga..