Kucing

Aku tak pernah menyangka kalau cerita masa kecil aku dulu bisa aku ceritakan di blog ini. Uh..pasti seru bahas tentang masa masa kecil disini. Baiklah aku akan cerita tentang masa kecil aku dari aku punya kucing. Nah aku punya kucing entah dia yang tau bahasa manusia entah gimana dia itu seolah tau aku bilang apa. Contoh yang paling sederhana gini aku bilang sama dia kalau jangan kemana mana selama aku pigi ngaji, dia liatin aku. Dan pas pulang ngaji mamaku bilang kucingku gak kemana mana. Dia disitu sampai aku pulang. Dan selalu bangunkan kami kalau pagi pagi. Mama suka bangunkan kami pagi pagi dan membuka pintu kamar lebar lebar. Jadi kucingku masuk ke kamar kami bertiga, dia menggigit jempol kaki kami gak sakit cuma supaya kami bangun. Dia berusaha membangunkan kami tapi kami gak bangun juga malah kami elus elus supaya ikutan tidur. Dia tetap gak mau tidur malah makin sering gigit jempol kami bertiga. Aku selalu bilang ke kucing ini udahlah cing bentar lagi bangun malah dia makin semangat banguni aku. Nah kalau jempol gak efektif dia pindah kekuping..atau gak dia berdiri diatas dada kami. Dia punya berbagai cara buat banguni kami tapi yaaa kami tetap moloor. Hehehe

Aku waktu kecil punya kucing banyak dan tetangga aku selalu menjuluki aku dengan kakaknya kucing karena aku punya banyak kucing dan aku selalu menamai mereka dengan unik. Kalau lihat kucing aku yang punya uneg uneg langsung hilang apalagi kalau mereka yang lagi main main. Aku senang gak ketulungan. Aku suka memberi mereka makanan sama mereka dan aku suka mengelus kepala mereka. Mandang mereka lama lama gak bosan malah menyenangkan. Aku bahkan rela bagi makanan kesukaan aku demi mereka. Aku lupa kapan tapi aku punya pengalaman lucu tentang kucing jadi aku dicium kucing. Iya hidung kucing itu ke pipiku kayak manusia cipika cipiki gitu. Hahahaha. Aku pernah menangis satu malam penuh lihat kucingku mati. Sampai papa bingung nenangin aku itu gimana. Aku juga pernah dingin sama tetangga karena tetangga aku jelekin kucingku. Aku pernah susahnya jelasin ke makhluk imut itu kalau aku mau sekolah. Dia mau ikut dan aku di ikuti dia. Aku terpaksa balik dan bilang aku sekolah nanti pulang dan main lagi sama dia. Akibatnya bisa ditebak aku telat sekolah waktu itu. Alamak...