Sepreiku oh sepreiku
Hari ini jadwal ganti seprei, Saya supeeeer benci sama sepri ini. Dari setahun lalu saya pakai selalu menjengkelkan, gimana gak menjengkelkan kalau dipakai selalu gak rapi. Ujungnya selalu menampakkan wujudnya yang menyebalkan. Hari ini melihat seprei yang harus saya gunakan adalah seprei yang membuat saya juuuueeengkeeeel, saya manyun. Tapi mau gimana lagi. Ini adalah jadwal piket dia. Mau gak mau dipasang.
Saatnya masang sarung bantal terlebih dahulu, eh sepreinya kok gak ada. Lah kemana. Muter muter gak nemu. Kok tiba tiba jadi bloon gini ya? Haduh gak bener, Karena saya berkeringat dan sepreinya tiba tiba menghilang entah kenapa, saya tunda dulu. Sholat dulu. Ditengah shilat teringat kalau seprei itu masih dikamar belakang, aduh gini kalau gak fokus, baru abis sholat, coba lagi. Dan gagal. Seperti sebelumnya, ujungnya menampakkan hal yang menyebalkan. Duh greget saya. Gak kalah akal, coba lagi. Bisa di tebak gagal lagi. Akhirnya setengah putus asa, diganti aja deh caranya. Yang atas kebawah yang bawah keatas dan taraaaaaa....sepreinya cantik. Ujung ujungnya nampak pas dan serasi sekali. Horeeee...udah berkeringat akhirnya menampakkan wujud hasilnya. Alhamdulillah.
Sering sekali kita bertahan dengan cara yang lama, untuk hal yang sering kita lakukan. Bahasnya sih gagal move on. Ada baiknya kita merubah mungkin dengan cara yang baru akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik..:-)
Komentar
Posting Komentar