Sekolah baru
Kami tau konsenkuensi dari papa naik jabatan adalah pindah. Pindah dalam arti sebenarnya, sebenarnya dulu sering pindah tapi dekat dan itu pun lebih ke geser bukan pindah. Tapi aku gak tau banyak dampaknya. Aku pindah sekolah, saat itu aku udah kelas 6 SD, meninggalkan temna teman aku, semua kenangan disana. Kami pindah tugas sebagai karpim alias karyawan pimpinan. Aku masih ingat kami pindah dalam keadaan bulan puasa, aku di peluk erat dengan tetanggaku yang amat menyayangiku, diberi uang sebesar 10ribu, ciuman sayang dari tetanggaku cium pipi maksudnya. Dan kami pun pindah, meninggalkan kota kelahiran kami. Dan mulai merantau, beberapa tetangga ada yang ikut dengan kami, akhirnya kami sampai juga mau sahur. Aku masih ingat pertama kali terbangun dari tidur dan menatap rumahku untuk pertama kalinya, rumah dinas hehehe..
Keadaan normal tetangga yang ikut pun sudah pulang kerumah. Kami mulai hari kami, aku gak akan lupa saat pertama kali mendaftar sekolah dan menjadi anak baru, menjadi bahan bully karen dianggap sebagai pengacau..stttt mereka tau kalau aku juara kelas, memang gak lama aku masuk, kami ujian semester ganjil. Dan kata kata yang buatku kaget saat aku masuk juara kelas mereka bertanya apa aku menyuap kepala sekolah untuk memberiku ranking? Aku pun lesu darah, kesekolah itu cuma sebagai ajang untuk supaya mama gak marah,bisa ditebak prestasiku dalam keadaan mengenaskan. Karena kata kata itulah semester akhir aku anjlok rangking 7. Aku sempat setres saat mereka menghina aku dan mengadu domba aku menggunakan uang untuk rankingku. Tekanan itu luar biasa, aku sering menangis karena aku di nyinyirin seangkatan aku yang jumlahnya lebih dari 30 orang karena dianggap benalu. Aku gak punya teman, aku murid baru di tempatkan guru duduk gak akan geser dan pemilik bangkunya datang besoknya, memarahiku. Olala.,ternyata yang punya bangku pas lagi gak masuk. Aku pun geser lagi, dan gak betah karena begitu lagi. akhirnya aku jumpa dengan seorang teman yang baik hatinya walau kami beda agama. Aku gak pernah lupa perempuan yang selalu menyemangatiku saat aku di bully, barang pribadiku tak jarang hilang, tipex, pulpen itu luar biasa hilangnya. Sampai akhirnya ada yang menyukaiku di judul "surat cinta" hhehe. Dampak yang sangaaat besar itu membuat aku lebih hangat saat ada makhluk baru, minimal aku gak menindasnya,, aku tau rasanya..hehehe..
Komentar
Posting Komentar