Papi Mami

Mereka pasangan mesra. Seluruh teman teman mereka memaklumi keromantisan meraka yang tak ada habis habisnya. Panggilannya pun sudah dahsyat, Papi Mami. Pada saat sang wanita memanggil lelakinya dengan sebutan papi, kontan aku yang di dekat mereka menoleh dengan muka penasaran yang gak disensor, yang di panggil papi pun menoleh dan mendekati wanitanya, ekspresiku makin tak terkendali plus mulutku sedikit menganga karena panggilan itu. Aku tau mereka pacaran cuma panggilan sayangnya menurut aku terlalu ekstrem untuk ukuran pacaran.

Si wanita itu nangis dan bercerita bahwa dia sangat terpukul atas pertengkaran mereka tadi malam. Aku tidak menanya lebih lanjut apa mereka bertengkar dari telepon atau bertemu. Wanita itu  berkata tidak mau mengenali laki laki itu lagi. Laki laki yang tidak punya perasaan belas kasihan pada wanita yang mengasihinya. Aku pun hanya mendengar dan menyabarkan wanita itu. Aku gak mau ikut campur karena aku hanya tau dari sisi wanita aja. Gak tau masalahnya dimana terjadi. Maksudku apa yang buat mereka bertengkar. Pada saat sesi curhat si laki laki ini lewat dan bertanya sesuatu dengan nada kasar, si wanita makin menjadi jadi menangisnya. Si laki laki tidak ambil pusing dan hanya menandang tapi tanpa sedikitpun rasa iba. Ku diam tapi memberi kode untuk pergi. Laki laki itu pergi.

Hari berganti..besoknya..Si laki laki gantian cerita padaku tentang masalahnya dia alami dengan wanita itu. Dengan nada emosi dia menceritakan uneg uneg yang selama ini mengganggunya. Bagaimana dia tidak bisa memahami jalan pikiran wanita itu. Aku malah diam dan tanpa komentar karena dia hanya mau di dengarkan. Saat wanita itu lewat sekilas di depannya, laki laki itu hanya bengong karena wanita itu melengos tanpa kata.

Hari berganti..lusa. Aku mendengar suara cekikan yang khas. Khas orang jatuh cinta. Aku mengenali suara cekikan dua anak manusia itu karena sering ku dengar. Dan mereka lagi mesra tanpa ampun. Gantian aku yang terdiam, sedikit aneh dan merasa luar biasa. Mereka baikan...nah loh? Hahaha. Aku menahan diri untuk tidak tertawa mengingat tempatnya tidak pas. Aku menutup mulut karena makin tak kuat aku menahan tawa. Mereka tidak menyadari kehadiranku. Akupun senyum..gini kali ya kalau jatuh cinta tak ada yang pasti apakah besok tetap cinta apakah besok jadi benci. Tapi itu pilihan tinggal kita milih mana yang mau kita jalani.
Nb:ada lanjutannya aku udah pegal ngetik plus ngantuk nanti lanjut lagi papi mami season 2.. Bye

Komentar

Postingan Populer