Secangkir kopi

Aku sedang meminum kopi, betapa kagetnya abangku saat aku minum kopi. Ekspresinya persis seperti orang yang baru aja lihat Afgan lewat di hadapan dia..*bengong.. setelah bengong, dia berceramah panjang pendek dan mengatakan aku gak akan bisa tidur. Aku emang gak bisa tidur karena tadi tidur siang, mana durasinya lama banget. Aku minum tanpa menghiraukan omelan dia yang makin lama makin seru. Biarin ajalah. Ntar kalau merasa di cuekin dia akan diam. Tuh kan, dia diam. Eh bukan karena di cuekin deng tapi dia lagi makan makanya dia diam. Hehehe...

Biasanya aku juga menghabis secangkir kopi dengan sahabatku, kami akan bercerita apa saja. Dari yang penting banget sampai untuk ngilangin penat. Aku pun biasanya bisa melakukan apa yang aku suka selama menikmati secangkir kopi ini. Sungguh tak aku duga, bahwa kopi ini sebagai perekat yang sempurna diantara persahabatan kami.

Dulu aku emang males berurusan sama kopi, tapi sahabatku SMA dulu berhasil membujukku minum kopi. Rasanya pertama kali aneh banget, tapi aku mencoba menikmatinya. Aku gak terbiasa pada saat itu. Tapi aku mencobanya. Aku percaya, di awal yang pahit, ada kejutan manis menanti. Dan disini bermula......akhirnya aku bisa menikmati secangkir kopi dengan sahabatku tanpa perlu ada batasan ini minum kopi, ini gak minum kopi. Semuanya berjalan dengan sempurna.

Kini aku merindukan sahabatku, celotehannya, tawanya, dan secangkir kopi yang selalu di atas meja...sungguh aku merindukan mereka...sangat

Komentar

Postingan Populer