3 cerita
Nyaris setahun lamanya aku meninggalkan dunia menulis. Terlalu ruwet hidupku. Kini aku melepaskan orang yang benar benar aku sayang ke wanita lain. Mellow ya. Gak papa. Hidup memang harus berjalan, ada atau tidak dia dalam hidupku, tetap saja hari hari tetap aku lalui. Walau aku rasa berat aku melepas yang sangat berarti dalam hidupku, tapi ini hidup. Anyway, aku punya cerita. Dapat kenalan duda. Eh gak deng, kami kenal dari jaman duluuu banget. Kenal dari jaman ingusan sampai setua ini, aku sangat mengenalnya. Yang aku bingungkan sampai detik ini, aku gak ada rasa kedia. Sampai detik ini aku sudah bilang bolak balik aku gak ada rasa ke dia, dia tetap hubungiku. Aku yang merasa bersalah memutuskan untuk berkata jujur bahwa dia harus move on dan cari wanita lain yang menerima dia sepenuh hati. Sayangnya teleponku gak di angkat. Padahal suuuuulit kali membulatkan tekad dan berkata jujur itu. Kalau besok lagi aku harus bilang, haduh ngumpulin tekad lagi. Bentar..dia nelpon.. Akhirnyaaaa..aku bisa jujur kalau aku gak ada rasa ke dia. Tapi ada rasa kasihan. Karena duluuuu aku pernah diposisi dia. Makanya sebisa mungkin ku jelaskn dengan bahasa sehalus mungkin supaya gak tersinggung dengan kata kataku.
Aku tau dia laki laki yang baik. Tapi aku tidak bisa menerimanya. Dia berhak melanjutkan hidup dan mendapatkan yang lebih baik lagi. Masa depannya masih panjang. Aku tau dia bisa melanjutkan hidup dan bahagia.
Btw aku aku punya kenalan laki laki yang lebih muda setahun dariku. Mana bulan lahirnya sama lagi. Hehehhe. Dia baik itu yang aku rasakan. Dia gak neko neko. Bukan tipe laki laki aku banget malah. Tapi dia dewasa. Dari cara dia melihat itu gak cuma dari satu sudut pandang. Walau kadang aku cerita panjang kali lebar dia cuma hah hoh alias gak paham. Dia minta dijelaskan ulang. Aku lupa kalau aku lagi teleponan yang ini. Bukan yang itu. Yang paham aku ngomong apa aja walau penjelasan aku kadang suka belibet dan sulit dipahami.😅 dan aku menjelaskan panjang kali lebar kali tinggi. Untunglah paham dia. Walau kami gak tau arahnya kemana dan gimana. Aku juga gak tau. Aku memilih jaga jarak ke yang ini. Karena hubungan ini gak ada kepastiannya. Mengingatkan aku pada jaman kuliah dulu. Endingnya gak ada. Padahal udah dekat banget. Lebih baik mundur dan sekedarnya aja.
Aku gak tau akan kemana akan berlabuh...aku lanjutin lagi nanti ya part 2
Komentar
Posting Komentar