Cerita akhir tahun
Aku mulai menggarap skripsiku, tak ada harapan yang muluk tahun ini. Hanya kuliah selesai dan usaha kami berjalan dengan baik. Biarlah semua dalam rencanaNya, aku hanya menjalankan apa yang sudah dalam ketetapanNya. Aku terima itu. Karena sehelai daun pun jatuh atas kehendakNya. Aku percaya bahwa Allah sebaik baik tempat berlindung, bersandar dan memasrahkan seluruh hidupku. Tiada tempat kecuali DIA.
Usaha kami mengalami pasang surut, tidak selamanya mulus dan tidak selamanya sulit. Hanya saja cobaan dan godaan silih berganti. Hari berlalu, pengalaman semakin banyak. Kenalan juga semakin banyak. Semangat tidak akan putus, harus berusaha, harus berjuang dan bangkit apapun batu sandungan di depan mata.
Ada yang datang ada yang pergi. Dulu dia datang padaku, sekarang dia pamit pergi. Mungkin bukan sekarang tapi hanya menghitung hari. Aku tau setiap datang akan pergi. Walau ada rasa yang susah aku jelaskan.. Aku ucapkan selamat dan semoga lancar sampai hari H. Aku membalas pesannya dengan tangan sedikit gemetar. Dulu dia pernah menjadi bagian dari hidupku. Biarlah dia temukan kebahagiannya sendiri. Aku tidak akan memaksakan atau menahan.. Laah apa hakku? Koe iki sopo ndok? Itulah yang ada dibenakku.. Sudahlah. Yang sudah ya sudah. Kata teman SMP aku, yang jadi suami aja bisa pigi kok.. Sudah.. Jangan larut dalam keseharian bersedih. Gak baik. Tanggung jawabmu banyak.. Ada yang lebih penting dan lebih lebih lainnya. Dia pergi jangan dilebihkan sedihnya. Cukup sedih. Jangan lebay.
Tinggal menghitung hari tahun baru, aku hanya menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.. Semoga ibadahku makin giat dari sebelumnya..aamiin
Komentar
Posting Komentar